Ketika anak sedang sakit, banyak
para ibu cemas melihat kondisi putra-putrinya yang tidak mau makan. Apakah
mereka tidak tambah sakit?
Kecemasan para ibu ada benarnya. Makanan yang bergizi saat
anak sakit memang akan membantu memerangi penyakit yang sedang menyerangnya.
Walaupun mereka hanya berbaring saja sambil menonton televisi, main game,
atau malah tidur, mereka tetap butuh zat-zat gizi untuk melawan infeksi
yang tengah menggerogoti tubuhnya.
Bahkan kebutuhan zat gizinya pada saat seperti ini cenderung
meningkat agar daya tahan tubuhnya semakin baik untuk memerangi virus atau
bakteri, penyebab infeksi. Namun, mereka ogah makan….
Selama mereka masih mau
minum, biarkan saja! Tubuh kita yang pandai bisa mencari jalan keluarnya. Dalam
kondisi sakit seperti Adek, tubuh yang perlu banyak zat gizi terpaksa menguras
cadangan gizi yang ada. Tubuh menggunakan zat-zat gizi yang tersimpan
pada lemak dan otot untuk mendapatkan energi dan zat-zat gizi. Itu sebabnya
biasanya pada saat anak sakit, berat badannya cenderung turun. Karena itu harus
diatasi dengan memberi makan yang bergizi baik.
Yang berbahaya, bila anak menderita sakit untuk waktu lama
dan terus tidak mau makan. Anak bisa mengalami kekurangan gizi dan cadangannya
habis. Dalam keadaan seperti ini daya tahan tubuhnya tentu tidak mampu
berperang melawan infeksi.
Sedikit tapi sering
Dalam keadaan seperti ini, anak memang seringkali manja.
Jadi, orangtua perlu lebih sabar. Bujuklah mereka agar mau makan dam minum,
cukup sedikit saja demi penyembuhan. Tapi, jangan dipaksa, bisa-bisa ia akan
tersedak atau kemudian dimuntahkan.
Makanan yang disuguhkan hendaknya berupa makanan kesukaan
karena akan membuat mereka lebih berselera makan.
Karena makanan yang dikonsumsi biasanya hanya sedikit
sebaiknya berikan yang berkualitas premium alias padat kalori. Dengan demikian,
biar sedikit yang masuk tapi tinggi mutunya. Makanan yang diberikan boleh lebih
banyak mengandung lemak ataupun gula agar asupan energi mereka tinggi.
Ketika makanan yang masuk hanya sedikit, setelah beberapa
saat, misalnya 1 jam kemudian, bujuk kembali mereka untuk makan lagi. Bisa
berupa makanan yang sama tapi bila sudah dingin, hangatkan dulu. Makanan
seperti sup atau bakso akan lebih enak dalam keadaan hangat. Bisa juga mereka
diberi camilan sehat yang padat kalori, seperti puding buah.
Saat makan, anak sebaiknya dalam posisi duduk untuk
mengurangi risiko muntah.
Lunak tak perlu dikunyah
Dalam keadaan sakit, mulut biasanya ikut malas mengunyah.
Karenanya, buatkan mereka makanan lunak yang tidak perlu dikunyah seperti
bubur, sereal, sup makaroni, makanan yang terbuat dari kentang yang dihaluskan
seperti pastel tutup. Demi mendapat gizi lebih, tambahkan porsi susu ataupun
protein hewaninya. Sayur tetap perlu diberikan tapi upayakan dalam bentuk
menarik atau dipotong kecil-kecil dan pilih yang mereka suka.
Sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral sangat
dibutuhkan dalam kondisi sakit karena dapat mempercepat penyembuhan. Bila anak
tidak mau makan buah begitu saja, buatkan saja jus yang tinggal diseruput
sambil diberi madu atau susu sebagai penambah energi. Jus ini boleh diberikan beberapa
kali dalam sehari.
Minum jangan dilupakan
Dalam keadaan sakit, entah demam ataupun diare, anak perlu
dibujuk untuk minum karena tubuhnya kehilangan banyak cairan. Mereka perlu
minum setiap 1 – 2 jam sekali, selain air putih yang sudah dimasak boleh diselingi
dengan teh manis hangat, air kelapa, sirup, kuah sup (kaldu), atau jus buah
yang diberi madu karena anak biasanya suka yang manis saat sedang sakit. Susu
pun oke asalkan tidak diare ataupun dilarang dokter.
Bayi yang masih mengonsumsi ASI, tetap berikan ASI sesering
mungkin. Bila bayi tidak mau mengisap ASI Anda, pompalah ASI ke botol agar bayi
mengisapnya dari botol. Bila tidak mau juga, cobalah susu yang sudah dipompa
ini diberikan dengan sendok.
Ekstra masa penyembuhan
Dua, tiga hari kemudian si Adek sudah mulai kembali ceria dan
aktif. Rupanya, tubuhnya sudah berhasil melawan infeksi dan kini ia sudah masuk
masa penyembuhan. Wow, nafsu makan pun sudah kembali seperti semula. Semangkuk
sup yagn disediakan langsung habis dan bahkan minta tambah. Biarkan saja, si
anak makan melebihi porsinya sebagai kompensasi atas kehilangan zat-zat gizi
pada masa sakitnya kemarin. Makanan yang diberikan hendaknya yang lengkap
kandungan gizinya, ada karbohidrat, lemak, protein, dan serat, sehingga
kebutuhan tubuh akan gizi-gizi ini bisa terpenuhi.
Dalam waktu tak terlalu lama, pastilah berat badan si Adek
sudah kembali seperti semula atau bahkan lebih dari sebelumnya. (intisari)
No comments:
Post a Comment