May 8, 2013

Ayo Dong Makan, Nak! Sedikit Aja!

Ketika anak sedang sakit, banyak para ibu cemas melihat kondisi putra-putrinya yang tidak mau makan. Apakah mereka tidak tambah sakit?

Kecemasan para ibu ada benarnya. Makanan yang bergizi saat anak sakit memang akan membantu memerangi penyakit yang sedang menyerangnya. Walaupun mereka hanya berbaring saja sambil menonton televisi, main game, atau  malah tidur, mereka tetap butuh zat-zat gizi untuk melawan infeksi yang tengah menggerogoti tubuhnya.

Bahkan kebutuhan zat gizinya pada saat seperti ini cenderung meningkat agar daya tahan tubuhnya semakin baik untuk memerangi virus atau bakteri, penyebab infeksi. Namun, mereka ogah makan…. 

Selama mereka masih mau minum, biarkan saja! Tubuh kita yang pandai bisa mencari jalan keluarnya. Dalam kondisi sakit seperti Adek, tubuh yang perlu banyak zat gizi terpaksa menguras cadangan gizi yang ada. Tubuh  menggunakan zat-zat gizi yang tersimpan pada lemak dan otot untuk mendapatkan energi dan zat-zat gizi. Itu sebabnya biasanya pada saat anak sakit, berat badannya cenderung turun. Karena itu harus diatasi dengan memberi  makan yang bergizi baik.

Yang berbahaya, bila anak menderita sakit untuk waktu lama dan terus tidak mau makan. Anak bisa mengalami kekurangan gizi dan cadangannya habis. Dalam keadaan seperti ini daya tahan tubuhnya tentu tidak mampu berperang melawan infeksi.

Sedikit tapi sering

Dalam keadaan seperti ini, anak memang seringkali manja. Jadi, orangtua perlu lebih sabar. Bujuklah mereka agar mau makan dam minum, cukup sedikit saja demi penyembuhan. Tapi, jangan dipaksa, bisa-bisa ia akan tersedak atau kemudian dimuntahkan.

Makanan yang disuguhkan hendaknya berupa makanan kesukaan karena akan membuat mereka lebih berselera makan.

Karena makanan yang dikonsumsi biasanya hanya sedikit sebaiknya berikan yang berkualitas premium alias padat kalori. Dengan demikian, biar sedikit yang masuk tapi tinggi mutunya. Makanan yang diberikan boleh lebih banyak mengandung lemak ataupun gula agar asupan energi mereka tinggi.

Ketika makanan yang masuk hanya sedikit, setelah beberapa saat, misalnya 1 jam kemudian, bujuk kembali mereka untuk makan lagi. Bisa berupa makanan yang sama tapi bila sudah dingin, hangatkan dulu. Makanan seperti sup atau bakso akan lebih enak dalam keadaan hangat. Bisa juga mereka diberi camilan sehat yang padat kalori, seperti puding buah.

Saat makan, anak sebaiknya dalam posisi duduk untuk mengurangi risiko muntah.

Lunak tak perlu dikunyah

Dalam keadaan sakit, mulut biasanya ikut malas mengunyah. Karenanya, buatkan mereka makanan lunak yang tidak perlu dikunyah seperti bubur, sereal, sup makaroni, makanan yang terbuat dari kentang yang dihaluskan seperti pastel tutup. Demi mendapat gizi lebih, tambahkan porsi susu ataupun protein hewaninya. Sayur tetap perlu diberikan tapi upayakan dalam bentuk menarik atau dipotong kecil-kecil dan pilih yang mereka suka.

Sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral sangat dibutuhkan dalam kondisi sakit karena dapat mempercepat penyembuhan. Bila anak tidak mau makan buah begitu saja, buatkan saja jus yang tinggal diseruput sambil diberi madu atau susu sebagai penambah energi. Jus ini boleh diberikan beberapa kali dalam sehari.

Minum jangan dilupakan

Dalam keadaan sakit, entah demam ataupun diare, anak perlu dibujuk untuk minum karena tubuhnya kehilangan banyak cairan. Mereka perlu minum setiap 1 – 2 jam sekali, selain air putih yang sudah dimasak boleh diselingi dengan teh manis hangat, air kelapa, sirup, kuah sup (kaldu), atau jus buah yang diberi madu karena anak biasanya suka yang manis saat sedang sakit. Susu pun oke asalkan tidak diare ataupun dilarang dokter.

Bayi yang masih mengonsumsi ASI, tetap berikan ASI sesering mungkin. Bila bayi tidak mau mengisap ASI Anda, pompalah ASI ke botol agar bayi mengisapnya dari botol. Bila tidak mau juga, cobalah susu yang sudah dipompa ini diberikan dengan sendok.

Ekstra masa penyembuhan

Dua, tiga hari kemudian si Adek sudah mulai kembali ceria dan aktif. Rupanya, tubuhnya sudah berhasil melawan infeksi dan kini ia sudah masuk masa penyembuhan. Wow, nafsu makan pun sudah kembali seperti semula. Semangkuk sup yagn disediakan langsung habis dan bahkan minta tambah. Biarkan saja, si anak makan melebihi porsinya sebagai kompensasi atas kehilangan zat-zat gizi pada masa sakitnya kemarin. Makanan yang diberikan hendaknya yang lengkap kandungan gizinya, ada karbohidrat, lemak, protein, dan serat, sehingga kebutuhan tubuh akan gizi-gizi ini bisa terpenuhi.

Dalam waktu tak terlalu lama, pastilah berat badan si Adek sudah kembali seperti semula atau bahkan lebih dari sebelumnya. (intisari)

No comments:

Post a Comment