Pemenuhan nutrisi atau gizi seimbang pada anak
Indonesia menduduki peringkat 121 dari seluruh negara di dunia pada tahun 2013
dan masih di bawah rata-rata Human Development Index (HDI). Hal ini menyebabkan
kurang optimalnya fase tumbuh kembang anak.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi orang tua untuk memberikan pemenuhan yang tepat untuk mengoptimalkan kecerdasan dan juga tumbuh kembang tubuh anak. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Prof Dr Ir H Musliar Kasim, MS.
"Salah satunya dengan menerapkan kebiasaan makan yang baik seperti minum susu dan berolah raga rutin sejak dini kepada anak-anak," katanya saat berbicara dalam temu media di Kementerian Pendidikan Nasional.
Senada dengan hal ini, spesialis gizi klinik yang juga Guru Besar Universitas Andalas Prof dr Fasli Jalal, PhD, SpGK mengatakan, setelah melewati golden period yang tak boleh diabaikan adalah pemenuhan gizi dan energi.
"Pemenuhan gizi dan energi anak usia pra sekolah dan usia sekolah dasar mengoptimalkan pertumbuhan fisik yang cepat (growth spurt) dan kinerja otak untuk proses pembelajaran anak serta untuk aktivitas fisik yang tinggi," jelas Prof Fasli.
Tetapi, Prof Fasli berpesan agar tidak juga bergantung pada susu sebab banyak sumber nutrisi lain yang dapat digunakan untuk pengganti susu. "Masih banyak alternatif selain susu seperti dari sumber hewani dan nabati. Untuk lemak, bisa dicari dari buah-buahan yang kaya lemak," tambahnya.
Dan yang terpenting adalah untuk mengurangi kekurangan gizi (stunting dan wasting) kombinasi makanan kaya zat makro (karbohidrat, lemak, protein) dan mikro (vitamin, mineral, air, serat) sangat diperlukan. "Zat makro dapat ditemukan dalam segelas susu yang dapat membantu anak melakukan aktivitasnya sehari-hari," katanya.
Nah, mulailah mengoptimalkan tumbuh kembang anak Anda dengan pemenuhan nutrisi seimbang serta mengajak anak berolah raga. (detikhealth)
Oleh sebab itu, sangat penting bagi orang tua untuk memberikan pemenuhan yang tepat untuk mengoptimalkan kecerdasan dan juga tumbuh kembang tubuh anak. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Prof Dr Ir H Musliar Kasim, MS.
"Salah satunya dengan menerapkan kebiasaan makan yang baik seperti minum susu dan berolah raga rutin sejak dini kepada anak-anak," katanya saat berbicara dalam temu media di Kementerian Pendidikan Nasional.
Senada dengan hal ini, spesialis gizi klinik yang juga Guru Besar Universitas Andalas Prof dr Fasli Jalal, PhD, SpGK mengatakan, setelah melewati golden period yang tak boleh diabaikan adalah pemenuhan gizi dan energi.
"Pemenuhan gizi dan energi anak usia pra sekolah dan usia sekolah dasar mengoptimalkan pertumbuhan fisik yang cepat (growth spurt) dan kinerja otak untuk proses pembelajaran anak serta untuk aktivitas fisik yang tinggi," jelas Prof Fasli.
Tetapi, Prof Fasli berpesan agar tidak juga bergantung pada susu sebab banyak sumber nutrisi lain yang dapat digunakan untuk pengganti susu. "Masih banyak alternatif selain susu seperti dari sumber hewani dan nabati. Untuk lemak, bisa dicari dari buah-buahan yang kaya lemak," tambahnya.
Dan yang terpenting adalah untuk mengurangi kekurangan gizi (stunting dan wasting) kombinasi makanan kaya zat makro (karbohidrat, lemak, protein) dan mikro (vitamin, mineral, air, serat) sangat diperlukan. "Zat makro dapat ditemukan dalam segelas susu yang dapat membantu anak melakukan aktivitasnya sehari-hari," katanya.
Nah, mulailah mengoptimalkan tumbuh kembang anak Anda dengan pemenuhan nutrisi seimbang serta mengajak anak berolah raga. (detikhealth)
BACA JUGA :
No comments:
Post a Comment